Modul 1: Konsep Dasar IoT
1. Pengertian Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) mengacu pada jaringan objek fisik—"things"—yang dilengkapi dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya dengan tujuan untuk terhubung dan bertukar data dengan perangkat dan sistem lain melalui internet.
Definisi Menurut Para Ahli
Kevin Ashton (1999): "IoT menggambarkan sistem di mana dunia fisik berintegrasi dengan dunia digital melalui jaringan sensor yang tertanam."
Gartner: "Jaringan objek fisik yang berisi teknologi tertanam untuk berkomunikasi dan merasakan atau berinteraksi dengan keadaan internal atau lingkungan eksternal."
Karakteristik Utama IoT
- Konektivitas: Kemampuan untuk terhubung ke internet
- Sensing: Kemampuan mengumpulkan data dari lingkungan
- Actuation: Kemampuan untuk melakukan tindakan fisik
- Intelligence: Kemampuan pemrosesan data dan pengambilan keputusan
- Energy Efficiency: Efisiensi penggunaan daya energi
2. Sejarah dan Perkembangan IoT
Lini Masa Perkembangan IoT
1982 - Awal Mula Konsep
Mesin Coke di Carnegie Mellon University menjadi perangkat pertama yang terhubung ke internet, melaporkan inventaris dan suhu minuman.
1999 - Istilah IoT Dikenalkan
Kevin Ashton dari MIT memperkenalkan istilah "Internet of Things" dalam presentasinya tentang supply chain management di Procter & Gamble.
2008-2011 - Ledakan Perangkat
Jumlah perangkat yang terhubung melebihi jumlah manusia di bumi. Konferensi IoT pertama diselenggarakan di Zurich.
2014-Sekarang - Era IoT Modern
Adopsi masif IoT di berbagai sektor termasuk smart home, industri, kesehatan, dan kota pintar.
3. Komponen Sistem IoT
Perangkat (Devices)
Sensor, aktuator, dan perangkat keras yang terhubung
Konektivitas
Protokol komunikasi dan jaringan
Platform Cloud
Penyimpanan dan pemrosesan data
Aplikasi
Interface dan analisis data
Jenis-jenis Sensor dalam IoT
- Sensor Suhu: DHT11, DHT22, LM35
- Sensor Kelembaban: DHT series, HIH-4030
- Sensor Cahaya: LDR, Photodioda
- Sensor Gerak: PIR, Accelerometer
- Sensor Proximity: Ultrasonic, Infrared
4. Arsitektur IoT 4 Layer
Arsitektur Sistem IoT
Layer 1: Sensing
Kumpulan sensor dan aktuator
Layer 2: Network
Transmisi data melalui jaringan
Layer 3: Data Processing
Analisis dan pemrosesan data
Layer 4: Application
Interface dan layanan pengguna
Deskripsi Setiap Layer
Layer 1 - Sensing Layer
Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dari lingkungan fisik menggunakan berbagai sensor seperti suhu, kelembaban, cahaya, gerak, dll.
Layer 2 - Network Layer
Menangani transmisi data yang dikumpulkan dari sensing layer ke processing layer menggunakan berbagai protokol komunikasi seperti WiFi, Bluetooth, LoRa, dll.
Layer 3 - Data Processing Layer
Memproses dan menganalisis data yang diterima untuk ekstraksi informasi yang bermakna. Dapat melibatkan cloud computing dan edge computing.
Layer 4 - Application Layer
Menyediakan interface bagi pengguna akhir dan mengimplementasikan berbagai aplikasi IoT sesuai kebutuhan spesifik.
5. Aplikasi IoT di Berbagai Bidang
Smart Home
Sistem otomasi rumah yang memungkinkan pengontrolan perangkat elektronik, keamanan, dan energi melalui internet.
- Smart Lighting
- Smart Security
- Smart Energy Management
- Home Entertainment
Smart City
Penerapan IoT untuk meningkatkan efisiensi layanan perkotaan dan kualitas hidup warga.
- Smart Parking
- Intelligent Traffic Management
- Waste Management
- Environmental Monitoring
Industrial IoT (IIoT)
Implementasi IoT dalam lingkungan industri untuk optimasi proses dan predictive maintenance.
- Predictive Maintenance
- Asset Tracking
- Quality Control
- Supply Chain Optimization
Healthcare
Penggunaan IoT dalam bidang kesehatan untuk monitoring pasien dan manajemen rumah sakit.
- Remote Patient Monitoring
- Smart Medical Devices
- Asset Management in Hospitals
- Telemedicine
6. Simulasi Interaktif
Simulasi Arsitektur IoT
Visualisasi aliran data dalam sistem IoT
Simulator Sensor
Uji berbagai jenis sensor IoT
Protokol Komunikasi
Pelajari perbedaan protokol IoT