Modul 3: Sensor & Aktuator
1. Pengertian Sensor & Aktuator
Sensor adalah perangkat yang mendeteksi dan merespon perubahan dalam lingkungan fisik, seperti suhu, cahaya, gerakan, atau tekanan. Sensor mengubah besaran fisik menjadi sinyal listrik yang dapat diukur dan diinterpretasi.
Aktuator adalah perangkat yang mengubah sinyal listrik menjadi aksi fisik, seperti menggerakkan motor, menyalakan lampu, atau membuka katup. Aktuator bertindak sebagai "otot" dalam sistem IoT.
Input Devices
Sensor
Mendeteksi perubahan lingkungan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik
- Mengumpulkan data dari lingkungan
- Analog atau digital output
- Berbagai jenis berdasarkan parameter
Output Devices
Aktuator
Menerima sinyal listrik dan menghasilkan aksi fisik
- Menghasilkan gerakan atau aksi
- Diontrol oleh mikrokontroler
- Berbagai jenis berdasarkan fungsi
Prinsip Kerja Sensor
Alur Kerja Sistem Sensor-Aktuator
2. Sensor Suhu & Kelembaban
DHT11
Sensor Suhu & Kelembaban
Sensor digital yang mengukur suhu dan kelembaban dengan akurasi dasar. Cocok untuk aplikasi yang tidak membutuhkan presisi tinggi.
Spesifikasi:
- Suhu: 0-50°C (±2°C)
- Kelembaban: 20-90% (±5%)
- Interface: Digital
- Voltage: 3-5.5V
- Harga: Murah
Contoh Kode Arduino:
#define DHTPIN 2
#define DHTTYPE DHT11
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
void setup() {
Serial.begin(9600);
dht.begin();
}
void loop() {
float temp = dht.readTemperature();
float hum = dht.readHumidity();
Serial.print("Suhu: ");
Serial.print(temp);
Serial.print("°C, Kelembaban: ");
Serial.print(hum);
Serial.println("%");
delay(2000);
}
DHT22
Sensor Presisi Tinggi
Versi yang lebih akurat dari DHT11 dengan range pengukuran yang lebih luas dan akurasi yang lebih baik.
Spesifikasi:
- Suhu: -40 to 80°C (±0.5°C)
- Kelembaban: 0-100% (±2%)
- Interface: Digital
- Voltage: 3-6V
- Harga: Sedang
Aplikasi:
- Weather stations
- HVAC systems
- Greenhouse monitoring
- Food storage
3. Sensor Gerak & Proximity
PIR Sensor
Passive Infrared Sensor
Mendeteksi gerakan manusia atau hewan dengan mendeteksi perubahan radiasi inframerah.
Spesifikasi:
- Detection Range: hingga 7 meter
- Detection Angle: 120°
- Output: Digital (HIGH/LOW)
- Voltage: 3.3-5V
- Response Time: <2 detik
Contoh Implementasi:
int ledPin = 13;
void setup() {
pinMode(pirPin, INPUT);
pinMode(ledPin, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
int motion = digitalRead(pirPin);
if (motion == HIGH) {
digitalWrite(ledPin, HIGH);
Serial.println("Gerakan terdeteksi!");
} else {
digitalWrite(ledPin, LOW);
}
delay(500);
}
Ultrasonic HC-SR04
Sensor Jarak
Mengukur jarak menggunakan gelombang ultrasonik. Cocok untuk obstacle avoidance dan pengukuran level.
Spesifikasi:
- Range: 2cm - 4m
- Accuracy: ±3mm
- Interface: Digital
- Voltage: 5V
- Operating Current: 15mA
Prinsip Kerja:
- Mengirim pulse ultrasonik
- Mengukur waktu echo
- Hitung jarak: jarak = (waktu × kecepatan suara) / 2
4. Sensor Cahaya & Gas
LDR (Light Dependent Resistor)
Sensor Cahaya
Resistor yang nilai hambatannya berubah berdasarkan intensitas cahaya. Semakin terang cahaya, semakin kecil hambatan.
Spesifikasi:
- Resistance Range: 1kΩ (terang) - 10MΩ (gelap)
- Response Time: 100ms
- Interface: Analog
- Voltage: 3.3-5V
- Harga: Sangat Murah
Aplikasi:
- Automatic lighting
- Photography light meters
- Security systems
- Weather stations
MQ-2 Gas Sensor
Sensor Gas Combustible
Mendeteksi berbagai gas combustible seperti LPG, propane, methane, alcohol, dan asap.
Spesifikasi:
- Detection: LPG, Propane, Methane
- Range: 200-10000 ppm
- Interface: Analog/Digital
- Heater Voltage: 5V
- Preheat Time: 24 jam (stabil)
Keamanan:
- Butuh pemanasan awal
- Kalibrasi diperlukan
- Lifetime terbatas
- Sensitif terhadap suhu & kelembaban
5. Jenis-jenis Aktuator
Relay
Switch elektromekanis untuk mengontrol perangkat AC/DC daya tinggi
- Voltage: 5V, 12V, 24V
- Current: hingga 10A
- Aplikasi: Lampu, motor, heater
Servo Motor
Motor dengan kontrol posisi yang presisi
- Rotation: 0-180°
- Control: PWM signal
- Aplikasi: Robotics, camera pan
DC Motor
Motor untuk aplikasi yang membutuhkan rotasi kontinu
- Control: PWM untuk speed
- Driver: H-Bridge required
- Aplikasi: Wheels, fans
LED & Display
Output visual untuk status dan informasi
- Types: LED, OLED, LCD
- Control: Digital/PWM
- Aplikasi: Indicators, screens
Contoh Kontrol Relay dengan Arduino
int buttonPin = 2;
void setup() {
pinMode(relayPin, OUTPUT);
pinMode(buttonPin, INPUT_PULLUP);
}
void loop() {
int buttonState = digitalRead(buttonPin);
if (buttonState == LOW) {
digitalWrite(relayPin, HIGH); // Turn ON
} else {
digitalWrite(relayPin, LOW); // Turn OFF
}
delay(100);
}
6. Interface dengan Mikrokontroler
Koneksi Pin dan Wiring
Diagram Koneksi DHT11 dengan Arduino Uno
Tips Interface yang Baik
Power Supply
- Gunakan voltage yang sesuai
- Perhatikan current requirement
- Gunakan capacitor decoupling
- Hindari noise power supply
Signal Quality
- Gunakan pull-up/pull-down resistors
- Perhatikan panjang kabel
- Shielding untuk sinyal analog
- Grounding yang proper
Communication
- Pilih protocol yang sesuai
- Perhatikan baud rate
- Error handling yang robust
- Timeout management