1. Pendahuluan
Backup data adalah salah satu tugas paling kritis dalam administrasi sistem. Kehilangan data dapat menyebabkan kerugian finansial, operasional, dan reputasi yang signifikan.
Critical Task: Pada pertemuan ini, kita akan mempelajari strategi, tools, dan praktik terbaik untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat dan akurat ketika terjadi insiden.
Hardware Failure
Disk crash, RAID failure
Human Error
Accidental deletion
Malware Attack
Ransomware, virus
Natural Disaster
Fire, flood, earthquake
2. Mengapa Backup Sangat Penting?
-
Kegagalan hardware - Disk crash, RAID failure
-
Human error - Accidental deletion, wrong configuration
-
Malware dan ransomware - Encryption attacks
-
Bencana alam - Kebakaran, banjir, gempa
-
Sabotase internal - Disgruntled employees
-
Downtime operasional yang berkepanjangan
-
Kehilangan data permanent - No recovery
-
Pelanggaran compliance dan regulasi
-
Kerugian finansial dan reputasi
-
Business closure - Untuk bisnis kecil
Statistik: Menurut studi, 60% bisnis yang kehilangan data akan tutup dalam 6 bulan. Ransomware attacks meningkat 150% setiap tahunnya.
3. Strategi Backup: Jenis-jenis Backup
Menyalin semua data yang dipilih
Kelebihan
Restore cepat dan sederhana
Complete data protection
Kekurangan
Membutuhkan storage besar
Waktu backup lama
Waktu: 4-8 jam
Storage: 100%
Hanya backup data yang berubah sejak backup terakhir
Kelebihan
Cepat dan hemat storage
Efisien bandwidth
Kekurangan
Restore kompleks
Perlu chain backup lengkap
Waktu: 15-30 menit
Storage: 5-10%
Backup data yang berubah sejak full backup terakhir
Kelebihan
Restore lebih sederhana
Balance speed & simplicity
Kekurangan
Storage lebih besar
Waktu backup meningkat
Waktu: 1-2 jam
Storage: 20-40%
Contoh Siklus Backup 7 Hari:
| Hari |
Jenis Backup |
Data yang Dibackup |
Waktu Est. |
Storage Used |
| Senin |
Full Backup |
Semua data (100GB) |
4 jam |
100GB |
| Selasa |
Incremental |
Perubahan sejak Senin (2GB) |
15 menit |
2GB |
| Rabu |
Incremental |
Perubahan sejak Selasa (1.5GB) |
12 menit |
1.5GB |
| Kamis |
Incremental |
Perubahan sejak Rabu (3GB) |
20 menit |
3GB |
| Jumat |
Incremental |
Perubahan sejak Kamis (2GB) |
15 menit |
2GB |
| Sabtu |
Incremental |
Perubahan sejak Jumat (1GB) |
10 menit |
1GB |
| Minggu |
Incremental |
Perubahan sejak Sabtu (0.5GB) |
8 menit |
0.5GB |
| Total Mingguan |
|
109GB |
4. Strategi Retention dan RTO/RPO
4 jam
Waktu maksimal yang dapat diterima untuk memulihkan sistem
Contoh: RTO 4 jam → sistem harus berjalan dalam 4 jam setelah insiden
1 jam
Maximum acceptable data loss (dalam waktu)
Contoh: RPO 1 jam → maksimal kehilangan data 1 jam terakhir
Retention Policy Examples:
Disimpan: 30 hari
Contoh: Backup harian dari 1-30 hari terakhir
Disimpan: 12 minggu
Contoh: Backup mingguan 3 bulan terakhir
Disimpan: 12 bulan
Contoh: Backup bulanan 1 tahun terakhir
7. Backup ke Cloud
Sync dengan AWS CLI:
# Sync local data ke S3
aws s3 sync /local/data/ s3://my-backup-bucket/data/
Features:
- S3 Standard, Glacier
- Versioning
- Lifecycle policies
- Encryption
Cloud Sync Tool:
# Sync ke berbagai cloud providers
rclone copy /local/data remote:backup-bucket -P
Supported Clouds:
- Google Drive
- Dropbox
- OneDrive
- Amazon S3
- Backblaze B2
Azure CLI Backup:
# Upload batch ke Azure Blob
az storage blob upload-batch --destination backup-container --source C:\data
Features:
- Hot/Cool/Archive tiers
- Azure Backup Service
- Integration dengan Azure VMs
- Point-in-time restore
8. Verifikasi dan Testing Backup
Pentingnya Verifikasi: Backup yang tidak diverifikasi = tidak ada backup. Regular restore testing sangat critical.
Checklist Verifikasi:
-
Backup completed successfully
-
Data integrity checked (checksum)
-
File dapat dibaca dan di-restore
-
Metadata preserved (permission, timestamp)
-
Restore process documented
-
Recovery time within RTO
Automated Verification:
# Test integrity tar archive
tar -tzf backup.tar.gz > /dev/null && echo "OK" || echo "CORRUPT"
# Create checksum
md5sum backup.tar.gz > backup.tar.gz.md5
# Verify checksum
md5sum -c backup.tar.gz.md5
9. Best Practices Backup Strategy
3-2-1
3 copies of data
2 different media types
1 copy off-site
Encrypt backup data:
- At-rest encryption
- In-transit encryption
- Secure key management
Automate backup processes:
- Scheduled backups
- Monitoring & alerting
- Regular testing
Documentation:
Document: Backup procedures, recovery runbooks, contact information, and escalation procedures.
10. Studi Kasus: Ransomware Recovery
Scenario:
Server perusahaan terkena ransomware. Semua data terenkripsi oleh penyerang dengan ekstensi .encrypted.
Recovery Plan:
Isolate infected systems dari network
# Disconnect network
ifdown eth0
# atau
iptables -A INPUT -s 0.0.0.0/0 -j DROP
Identify clean backup dari sebelum infeksi
# Cari backup terakhir yang clean
ls -la /backup/
# Verifikasi checksum
md5sum -c backup_pre_attack.tar.gz.md5
Restore data ke environment yang bersih
# Restore dari backup
tar -xzpf backup_clean.tar.gz -C /clean_environment/
# atau
rsync -av /backup/clean_data/ /production/
Verify data integrity dan implement security patches
# Verify restored data
find /production/ -name "*.encrypted" | wc -l
# Should return 0
# Apply security updates
apt update && apt upgrade
11. Backup Strategy Simulator
Calculation Results:
Total Storage Needed:
Weekly Backup Time:
Daily Average:
Cost Estimation:
* Asumsi: Storage cost $0.02/GB/month
Ringkasan Pembelajaran
Pada pertemuan ini kita telah mempelajari strategi backup dan restore yang komprehensif, termasuk tools, best practices, dan recovery procedures.
Key Takeaways:
- Pemahaman RTO/RPO dan retention policies
- Penggunaan tools backup di Linux dan Windows
- Strategi 3-2-1 backup rule
- Prosedur recovery dari ransomware
Next Topic Preview:
Pertemuan berikutnya: Manajemen Proses - monitoring, kontrol, dan optimasi proses sistem.