Modul 2: Model OSI & TCP/IP

Sub-CPMK 2.1: Memahami model referensi OSI dan TCP/IP serta implementasinya

Tujuan Pembelajaran

  • Memahami konsep model referensi jaringan
  • Menjelaskan tujuh layer model OSI beserta fungsinya
  • Memahami empat layer model TCP/IP dan perbedaannya dengan OSI
  • Mengidentifikasi protokol-protokol pada setiap layer
  • Memahami proses encapsulation dan decapsulation data
  • Mampu membandingkan kelebihan dan kekurangan OSI vs TCP/IP

2.1 Konsep Model Referensi Jaringan

Model referensi jaringan adalah kerangka kerja konseptual yang digunakan untuk memahami dan mengimplementasikan komunikasi jaringan. Model ini membagi proses komunikasi menjadi layer-layer yang lebih sederhana.

Mengapa Membutuhkan Model Referensi?

Model referensi menyediakan standar yang memungkinkan perangkat dari vendor yang berbeda dapat berkomunikasi. Tanpa standar ini, setiap vendor akan mengembangkan protokol sendiri-sendiri yang tidak kompatibel.

Manfaat Model Referensi

Modularitas

Memecah kompleksitas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola

  • Mudah troubleshooting
  • Pengembangan yang terstruktur
  • Maintenance yang lebih mudah

Interoperabilitas

Memungkinkan perangkat dari vendor berbeda dapat berkomunikasi

  • Standar terbuka
  • Kompatibilitas antar perangkat
  • Pengembangan yang konsisten

Pembelajaran

Memudahkan proses belajar dan memahami jaringan komputer

  • Struktur yang logis
  • Konsep yang terorganisir
  • Pemahaman bertahap

2.2 Model OSI (Open Systems Interconnection)

Model OSI dikembangkan oleh ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1984. Model ini terdiri dari 7 layer yang mendefinisikan fungsi-fungsi spesifik dalam komunikasi jaringan.

7
Application Layer HTTP, FTP, SMTP, DNS

Interface antara user dan aplikasi jaringan

Fungsi Application Layer:

  • Menyediakan interface untuk aplikasi jaringan
  • Mengatur bagaimana aplikasi mengakses jaringan
  • Menyediakan layanan jaringan untuk aplikasi
  • Contoh: web browser, email client

Protokol:

HTTP (web), FTP (file transfer), SMTP (email), DNS (name resolution)

6
Presentation Layer SSL, TLS, JPEG, MPEG

Translasi, enkripsi, dan kompresi data

Fungsi Presentation Layer:

  • Translasi data antara format aplikasi dan jaringan
  • Enkripsi dan dekripsi data untuk keamanan
  • Kompresi data untuk efisiensi bandwidth
  • Konversi karakter set (ASCII, EBCDIC)

Protokol:

SSL/TLS (enkripsi), JPEG/MPEG (kompresi), ASCII/Unicode (character encoding)

5
Session Layer RPC, NetBIOS

Mengatur dan memelihara koneksi antara aplikasi

Fungsi Session Layer:

  • Membangun, mengelola, dan mengakhiri session
  • Mengatur dialog antar aplikasi (half-duplex/full-duplex)
  • Sinkronisasi checkpoint untuk recovery
  • Manajemen token untuk akses eksklusif

Protokol:

RPC (Remote Procedure Call), NetBIOS, SIP (Session Initiation Protocol)

4
Transport Layer TCP, UDP

Pengiriman end-to-end dan kontrol error

Fungsi Transport Layer:

  • Segmentation dan reassembly data
  • Flow control (mengatur kecepatan pengiriman)
  • Error control (deteksi dan koreksi error)
  • Connection management (TCP 3-way handshake)

Protokol:

TCP (reliable, connection-oriented), UDP (unreliable, connectionless)

3
Network Layer IP, ICMP, OSPF

Routing dan pengalamatan logikal

Fungsi Network Layer:

  • Logical addressing (IP address)
  • Routing (menentukan path terbaik)
  • Packet forwarding
  • Fragmentation dan reassembly

Protokol:

IP (Internet Protocol), ICMP (ping), OSPF/EIGRP (routing protocols)

2
Data Link Layer Ethernet, PPP, Frame Relay

Pengiriman frame antar perangkat yang terhubung langsung

Fungsi Data Link Layer:

  • Framing (membungkus data menjadi frame)
  • Physical addressing (MAC address)
  • Error detection (CRC)
  • Access control (CSMA/CD)

Protokol:

Ethernet, PPP (Point-to-Point), Frame Relay, Switch operation

1
Physical Layer RJ45, Fiber, Wireless

Transmisi bit stream melalui media fisik

Fungsi Physical Layer:

  • Transmisi bit stream
  • Spesifikasi media fisik
  • Encoding sinyal
  • Topologi fisik

Protokol/Standar:

Ethernet (10/100/1000BASE-T), Fiber optic standards, Wireless (802.11), USB, HDMI

Mnemonic untuk Mengingat Layer OSI

Please Do Not Throw Sausage Pizza Away (dari layer 1 ke 7):

Physical - Data Link - Network - Transport - Session - Presentation - Application

2.3 Model TCP/IP

Model TCP/IP adalah model praktis yang digunakan di internet. Berbeda dengan OSI yang teoritis, TCP/IP dikembangkan berdasarkan implementasi nyata dan hanya memiliki 4 layer.

Arsitektur Model TCP/IP

Application Layer

Menggabungkan fungsi layer Application, Presentation, dan Session dari OSI. Menyediakan interface untuk aplikasi dan proses komunikasi.

Protokol: HTTP, FTP, SMTP, DNS, SSH, Telnet

Transport Layer

Sama dengan Transport Layer OSI. Bertanggung jawab untuk pengiriman end-to-end dan reliability.

Protokol: TCP (reliable), UDP (fast)

Internet Layer

Setara dengan Network Layer OSI. Menangani pengalamatan logikal, routing, dan packet forwarding.

Protokol: IP, ICMP, ARP, OSPF

Network Access Layer

Menggabungkan Data Link dan Physical Layer OSI. Menangani pengiriman frame melalui media fisik.

Teknologi: Ethernet, WiFi, PPP, Frame Relay

Karakteristik Model TCP/IP

Berbasis Protokol

Dikembangkan sekitar protokol TCP dan IP yang menjadi standar internet

Praktis

Lebih sederhana dengan 4 layer, mudah diimplementasikan

Internet Standard

Menjadi standar de facto untuk komunikasi internet

2.4 Perbandingan OSI vs TCP/IP

Meskipun keduanya adalah model referensi jaringan, OSI dan TCP/IP memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan dan implementasinya.

Aspek Model OSI Model TCP/IP
Jumlah Layer 7 Layer 4 Layer
Pendekatan Teoritis, konseptual Praktis, berbasis implementasi
Pengembangan ISO (International Standards Organization) DARPA (Department of Defense)
Layer Session & Presentation Terpisah (Layer 5 & 6) Digabung dalam Application Layer
Layer Data Link & Physical Terpisah (Layer 1 & 2) Digabung dalam Network Access Layer
Protokol Berbagai protokol (teoritis) TCP, IP, dan turunannya
Penggunaan Referensi pembelajaran, troubleshooting Implementasi aktual di internet

Kapan Menggunakan Masing-masing Model?

Model OSI ideal untuk pembelajaran dan troubleshooting karena detailnya. Model TCP/IP digunakan untuk implementasi praktis dan pemahaman bagaimana internet bekerja.

2.5 Encapsulation & Decapsulation

Encapsulation adalah proses menambahkan header (dan trailer) pada setiap layer saat data bergerak dari application layer ke physical layer. Decapsulation adalah proses sebaliknya.

Proses Encapsulation

  1. Application Data - Data dari aplikasi (HTTP, FTP, dll)
  2. Segment - Transport layer menambah header (TCP/UDP)
  3. Packet - Network layer menambah header (IP)
  4. Frame - Data Link layer menambah header & trailer (Ethernet)
  5. Bits - Physical layer mengkonversi menjadi sinyal

Nama Data di Setiap Layer

OSI Model

  • Application: Data
  • Presentation: Data
  • Session: Data
  • Transport: Segment
  • Network: Packet
  • Data Link: Frame
  • Physical: Bits

TCP/IP Model

  • Application: Data/Message
  • Transport: Segment (TCP) / Datagram (UDP)
  • Internet: Packet
  • Network Access: Frame

Analogi Encapsulation

Bayangkan mengirim surat: Data adalah isi surat, Segment adalah amplop dalam, Packet adalah amplop luar dengan alamat, Frame adalah kotak surat, Bits adalah truk pengiriman.

Latihan Praktikum

Aktivitas 2: Analisis Protokol dengan Wireshark

Tujuan: Menganalisis encapsulation data dan memahami bagaimana setiap layer model OSI/TCP/IP bekerja dalam komunikasi nyata

Langkah-langkah:

  1. Install Wireshark (atau gunakan tool protocol analyzer online)
  2. Capture traffic jaringan saat browsing website
  3. Identifikasi paket-paket berikut:
    • DNS Query/Response
    • TCP Handshake (SYN, SYN-ACK, ACK)
    • HTTP Request/Response
  4. Analisis setiap paket dan identifikasi:
    • Ethernet Frame (Data Link Layer)
    • IP Header (Network Layer)
    • TCP/UDP Header (Transport Layer)
    • Application Data
  5. Catat bagaimana encapsulation bekerja pada setiap layer

Laporan Praktikum:

Buat laporan berisi:

  • Screenshot capture Wireshark
  • Analisis satu paket lengkap (dari Ethernet sampai Application)
  • Penjelasan fungsi setiap field dalam header
  • Perbandingan antara teori OSI dan implementasi TCP/IP
  • Kesimpulan tentang proses encapsulation

Estimasi Waktu

Aktivitas ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk instalasi, capture, dan analisis. Pastikan memahami dasar-dasar Wireshark sebelum memulai.

Quick Quiz - Evaluasi Pemahaman

1. Layer mana dalam model OSI yang bertanggung jawab untuk routing?

2. Manakah dari berikut ini yang BUKAN layer dalam model TCP/IP?

3. Protokol mana yang bekerja di Transport Layer?

4. Apa nama data di Network Layer setelah proses encapsulation?