Pertemuan 1: Arsitektur Jaringan Enterprise
1. Pendahuluan: Apa itu Jaringan Enterprise?
Bayangkan sebuah perusahaan dengan puluhan gedung, ratusan karyawan, server, CCTV, dan sistem telepon IP. Jaringan yang menghubungkan semua ini tidak bisa asal pasang; harus ada desain yang terstruktur. Inilah yang disebut Jaringan Enterprise.
Definisi Jaringan Enterprise
Jaringan enterprise adalah jaringan komputer yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi data suatu organisasi skala menengah hingga besar (seperti perusahaan, kampus, rumah sakit, atau pemerintah daerah).
Tujuan Utama Jaringan Enterprise
- Ketersediaan Tinggi (High Availability): Jaringan harus tetap berjalan 24/7, bahkan jika ada kerusakan pada salah satu perangkat.
- Skalabilitas: Jaringan harus mudah dikembangkan seiring bertambahnya jumlah pengguna dan perangkat tanpa harus membongkar total desain lama.
- Keamanan (Security): Data sensitif perusahaan harus terlindungi dari ancaman baik dari dalam maupun luar.
- Kemudahan Manajemen: Admin jaringan harus bisa mengelola dan memecahkan masalah (troubleshooting) dengan mudah.
2. Model Tiga Lapisan Cisco (Cisco Hierarchical Three-Tier Model)
Ini adalah model klasik yang sangat popular dan menjadi dasar pemahaman jaringan enterprise. Model ini membagi jaringan menjadi tiga lapisan logis: Access, Distribution, dan Core.
Analogi Sistem Transportasi
- Access Layer seperti jalan lingkungan yang langsung terhubung ke rumah-rumah (komputer/user)
- Distribution Layer seperti jalan raya kolektor yang mengumpulkan lalu lintas dari berbagai jalan lingkungan
- Core Layer seperti jalan tol lingkar kota yang menghubungkan berbagai jalan raya kolektor dengan cepat ke tujuan akhir
A. Access Layer (Lapisan Akses)
Fungsi: Ini adalah titik temu fisik dimana end-user (karyawan), perangkat seperti printer, telepon IP, dan CCTV terhubung ke jaringan.
Karakteristik dan Contoh Perangkat:
- Perangkat: Switch layer 2 yang memiliki banyak port (high port density)
- Fitur Khas:
- VLAN (Virtual LAN): Memisahkan jaringan secara logika
- Port Security: Membatasi jumlah MAC address yang bisa terkoneksi
- Power over Ethernet (PoE): Memberikan daya listrik melalui kabel Ethernet
B. Distribution Layer (Lapisan Distribusi)
Fungsi: Lapisan ini menjadi jantung kebijakan (policy) jaringan. Ia mengagregasi koneksi dari beberapa switch access dan menerapkan aturan-aturan penting.
Karakteristik dan Contoh Perangkat:
- Perangkat: Switch multilayer atau router yang mampu melakukan routing (lapisan 3)
- Fitur Khas:
- Routing Antar-VLAN: Mengatur komunikasi antara VLAN berbeda
- Access Control Lists (ACLs): Menyaring lalu lintas berdasarkan aturan keamanan
- Quality of Service (QoS): Memprioritaskan lalu lintas penting
- Redundancy Protocol: Seperti HSRP atau GLBP untuk high availability
C. Core Layer (Lapisan Inti)
Fungsi: Lapisan ini adalah backbone jaringan. Tugasnya sangat sederhana namun kritis: meneruskan data secepat mungkin.
Karakteristik dan Contoh Perangkat:
- Perangkat: Switch core berkecepatan tinggi dengan throughput besar
- Fitur Khas:
- Kecepatan Tinggi: Link 10Gbps, 40Gbps, atau lebih tinggi
- Latensi Rendah: Minimal delay dalam pengiriman paket
- High Availability: Dilengkapi dengan dual power supply dan komponen redundan
- Tidak Melakukan Proses Kompleks: Tidak ada ACL, filtering, atau QoS di sini
Perhatian!
Dalam implementasi modern, model ini sering disederhanakan menjadi Two-Tier (Collapsed Core) dimana fungsi Distribution dan Core digabung menjadi satu untuk menghemat biaya, terutama pada jaringan menengah.
3. Perbandingan Model Tiga Lapisan
| Layer | Fungsi Utama | Perangkat | Teknologi |
|---|---|---|---|
| Access | Koneksi end-user, VLAN, security dasar | Layer 2 Switch | VLAN, Port Security, PoE |
| Distribution | Routing, filtering, policy enforcement | Multilayer Switch, Router | Inter-VLAN routing, ACL, QoS |
| Core | High-speed packet forwarding | Core Switch | High-speed links, redundancy |
4. Contoh Studi Kasus: Kampus Politeknik Negeri Padang
Implementasi Model Tiga Lapisan
- Access Layer: Switch di setiap ruang kelas, laboratorium, dan kantor yang terhubung ke komputer mahasiswa, dosen, dan printer
- Distribution Layer: Switch multilayer di setiap gedung yang mengumpulkan koneksi dari semua ruangan di gedung tersebut
- Core Layer: Switch core di data center utama yang menghubungkan semua gedung (Teknik, TI, Administrasi, dll)
Contoh Konfigurasi VLAN di Access Layer:
Switch(config)# vlan 10
Switch(config-vlan)# name STUDENT
Switch(config)# vlan 20
Switch(config-vlan)# name FACULTY
Switch(config)# interface fastethernet0/1
Switch(config-if)# switchport mode access
Switch(config-if)# switchport access vlan 10
5. Ringkasan dan Poin Penting
- Jaringan enterprise membutuhkan desain terstruktur untuk memenuhi kebutuhan availability, scalability, security, dan manageability
- Model Tiga Lapisan Cisco membagi jaringan menjadi Access, Distribution, dan Core layer
- Setiap layer memiliki fungsi dan teknologi yang spesifik
- Model modern sering menggunakan Two-Tier (Collapsed Core) untuk efisiensi biaya
- Pemahaman model ini menjadi dasar untuk mempelajari teknologi enterprise lanjutan