Pertemuan 3: RSTP (802.1w) & MSTP (802.1s)

Minggu ke-3
Topik: RSTP & MSTP
Dosen: Ir. H.A. Mooduto, M.Kom.

1. Pendahuluan: Kekurangan STP 802.1D dan Kebutuhan Pengembangan

Seperti yang sudah kita pelajari di pertemuan 2, STP 802.1D memiliki masalah utama: convergence time yang lambat (30-50 detik). Dalam jaringan modern, downtime beberapa detik saja sudah bisa mengganggu aplikasi penting seperti VoIP, video conference, atau transaksi online.

Analogi Konvergensi

STP 802.1D seperti lampu lalu lintas yang butuh 2 menit untuk berpindah dari merah ke hijau. RSTP seperti lampu lalu lintas cerdas yang bisa langsung hijau ketika tidak ada mobil di jalur lain.

Masalah STP 802.1D dalam Jaringan Modern

  • Voice over IP (VoIP): Drop call jika convergence > 1-2 detik
  • Video Conference: Frozen video dan audio break
  • Financial Transactions: Timeout pada transaksi real-time
  • Cloud Applications: Session termination dan data loss

Solusi: Protokol Spanning Tree yang Lebih Cepat

IEEE mengembangkan dua protokol penerus:

  1. Rapid Spanning Tree Protocol (RSTP) - 802.1w: Penyempurnaan STP untuk konvergensi lebih cepat
  2. Multiple Spanning Tree Protocol (MSTP) - 802.1s: Memungkinkan beberapa instance spanning tree untuk mengoptimalkan jaringan dengan banyak VLAN

2. Rapid Spanning Tree Protocol (RSTP) 802.1w

A. Perbedaan Fundamental dengan STP 802.1D

  • Konvergensi Sangat Cepat: Bisa mencapai 1-2 detik (bandingkan dengan 30-50 detik pada STP)
  • Port Roles dan States yang Disempurnakan
  • Mekanisme BPDU yang Lebih Efisien
  • Backward Compatible dengan STP 802.1D

Keunggulan RSTP

  • Konvergensi dari 50 detik → 1-2 detik
  • Mendukung backward compatibility dengan STP
  • Menggunakan mekanisme proposal-agreement
  • Port roles yang lebih cerdas (Alternate/Backup)

B. Tiga Port Roles Baru yang Krusial

Port Role Fungsi Status dalam Forwarding
Root Port Sama seperti STP (port menuju root bridge) Forwarding
Designated Port Sama seperti STP (port yang meneruskan traffic pada segment) Forwarding
Alternate Port Port backup untuk root port (Inovasi kunci!) Discarding
Backup Port Port backup untuk designated port pada segment yang sama Discarding

Analogi Port Roles

  • STP 802.1D hanya punya satu "driver" dan harus mencari pengganti jika driver sakit
  • RSTP sudah punya "driver cadangan" (Alternate Port) yang siap mengambil alih segera

C. Port States yang Disederhanakan

RSTP State STP Equivalent Fungsi
Discarding Blocking + Listening + Disabled Port tidak meneruskan frame
Learning Learning Mempelajari MAC address
Forwarding Forwarding Meneruskan frame data

3. Mekanisme Konvergensi Cepat RSTP

A. Proposal-Agreement Process

1 Switch yang mendeteksi perubahan topology langsung mengirim BPDU proposal ke tetangganya
2 Switch penerima mensinkronisasi semua port non-edge ke blocking state
3 Switch penerima mengirim agreement BPDU sebagai konfirmasi
4 Port langsung masuk ke forwarding state tanpa menunggu timer

B. Edge Port Concept

  • Port yang terhubung ke end-device (bukan switch lain)
  • Langsung masuk forwarding state saat diaktifkan
  • Mirip dengan PortFast pada Cisco
  • Mencegah topology change ketika end-device connect/disconnect

Konfigurasi Edge Port di Cisco:

interface GigabitEthernet1/0/1
spanning-tree portfast ! Mengaktifkan PortFast

! Atau untuk semua access ports:
spanning-tree portfast default

C. BPDU Handling yang Lebih Efisien

  • BPDU dikirim lebih sering (setiap 2 detik)
  • BPDU berfungsi sebagai keepalive mechanism
  • Jika 3 BPDU berturut-turut hilang, switch langsung menganggap ada kegagalan
  • Hold timer: 6 detik (3 x hello time)

Perbandingan Timer

Parameter STP 802.1D RSTP 802.1w
Hello Time 2 detik 2 detik
Max Age 20 detik 6 detik (3 x hello)
Forward Delay 15 detik Tidak digunakan

4. Multiple Spanning Tree Protocol (MSTP) 802.1s

A. Konsep MSTP: Satu Fisik, Banyak Logikal

Masalah dengan PVST+ (Cisco)

Setiap VLAN punya spanning tree sendiri. Boros resource jika ada ratusan VLAN!

  • 100 VLAN = 100 instance spanning tree
  • High CPU utilization
  • Banyak BPDU yang dikirim
  • Complex management

Solusi MSTP

Mengelompokkan VLAN-VLAN ke dalam instance spanning tree.

  • PVST+ seperti punya 100 kunci untuk 100 pintu berbeda
  • MSTP seperti punya 5 kunci master untuk mengelompokkan 100 pintu menjadi 5 grup

B. Komponen MSTP

Komponen Fungsi Keterangan
MST Region Sekelompok switch dengan konfigurasi MSTP sama Harus sama: Name, Revision, VLAN-to-Instance mapping
MST Instance (MSTI) Satu spanning tree logic untuk sekelompok VLAN Instance 0 adalah IST (Internal Spanning Tree)
Internal Spanning Tree (IST) Instance default yang menghubungkan seluruh region Membawa information untuk semua instances
CIST Common and Internal Spanning Tree Single spanning tree untuk seluruh network

C. Cara Kerja MSTP

  1. VLAN-VLAN yang memiliki kebutuhan path yang sama dikelompokkan dalam satu instance
  2. Setiap instance menghitung spanning tree-nya sendiri
  3. Load balancing bisa dilakukan dengan menempatkan VLAN berbeda pada instance berbeda
  4. Hanya satu BPDU yang dikirim untuk semua instance dalam region

Contoh Konfigurasi MSTP:

! Mengaktifkan MSTP
Switch(config)# spanning-tree mode mst

! Masuk ke MST configuration mode
Switch(config)# spanning-tree mst configuration

! Set MST region name dan revision
Switch(config-mst)# name REGION_PNP
Switch(config-mst)# revision 1

! Mapping VLAN ke instances
Switch(config-mst)# instance 1 vlan 10, 20, 30
Switch(config-mst)# instance 2 vlan 40, 50, 60

! Keluar dan apply configuration
Switch(config-mst)# exit
Switch(config)# spanning-tree mst 1 priority 8192

5. Contoh Praktis Load Balancing dengan MSTP

Scenario Perusahaan dengan 2 Link Redundant

Perusahaan memiliki 2 gedung dengan 2 link fiber penghubung dan 4 VLAN:

VLAN Fungsi Bandwidth Requirement
VLAN 10 Administrasi Medium
VLAN 20 Production High
VLAN 30 Guest Low
VLAN 40 Server Very High

Analisis dengan MSTP:

1 Instance 1: VLAN 20,40 (butuh bandwidth besar) → menggunakan link utama
2 Instance 2: VLAN 10,30 (bandwidth sedang) → menggunakan link backup
3 Keuntungan: Kedua link aktif dan digunakan, load balancing tercapai!

Jika menggunakan STP biasa:

Satu link akan di-block, bandwidth terbuang! Dengan MSTP, kedua link digunakan secara optimal.

6. Perbandingan Mendalam: STP vs RSTP vs MSTP

Aspek STP 802.1D RSTP 802.1w MSTP 802.1s
Konvergensi 30-50 detik 1-2 detik 1-2 detik
Port Roles Root, Designated, Blocking Root, Designated, Alternate, Backup Sama seperti RSTP + multiple instances
Port States 5 states 3 states 3 states
VLAN Support Satu tree untuk semua VLAN Satu tree untuk semua VLAN Multiple trees untuk kelompok VLAN
BPDU Handling Configuration & TCN BPDU RST BPDU dengan flag bits MST BPDU dengan region info
Kompleksitas Rendah Sedang Tinggi
Resource Usage CPU/Memory rendah CPU/Memory sedang CPU/Memory tinggi
Aplikasi Ideal Jaringan kecil sederhana Jaringan enterprise modern Data center, jaringan dengan banyak VLAN

Rekomendasi Pemilihan Protocol

  • STP 802.1D: Hanya untuk lab/testing, tidak recommended untuk production
  • RSTP 802.1w: Default untuk jaringan enterprise modern
  • MSTP 802.1s: Untuk jaringan dengan > 10 VLAN dan redundant links

7. Konfigurasi dan Best Practices

A. Konfigurasi RSTP

Mengaktifkan RSTP di Cisco Switch:

! Mengaktifkan Rapid-PVST (Cisco implementation)
Switch(config)# spanning-tree mode rapid-pvst

! Konfigurasi root bridge
Switch(config)# spanning-tree vlan 1 root primary

! Konfigurasi hello time (opsional)
Switch(config)# spanning-tree hello-time 1

! Konfigurasi PortFast untuk edge ports
Switch(config)# interface range gigabitethernet 1/0/1-24
Switch(config-if-range)# spanning-tree portfast

! Verifikasi konfigurasi
Switch# show spanning-tree summary
Switch# show spanning-tree interface gigabitethernet 1/0/1 detail

B. Best Practices untuk Implementasi

1 Manual Root Bridge Placement: Tentukan switch terkuat sebagai root bridge
2 Enable PortFast: Untuk semua port yang terhubung ke end-devices
3 BPDU Guard: Protect edge ports dari BPDU attacks
4 Root Guard: Protect root bridge position
5 Loop Guard: Prevent loops dalam unidirectional links

Konfigurasi Security Features:

! BPDU Guard pada edge ports
Switch(config)# interface range gigabitethernet 1/0/1-24
Switch(config-if-range)# spanning-tree bpduguard enable

! Root Guard pada ports yang tidak boleh menjadi root
Switch(config)# interface gigabitethernet 1/0/48
Switch(config-if)# spanning-tree guard root

! Loop Guard (opsional)
Switch(config)# spanning-tree loopguard default

8. Troubleshooting Common Issues

Masalah Umum dan Solusinya

Masalah Gejala Solusi
Port tidak forwarding Koneksi terputus, port stuck di discarding Cek BPDU guard, loop guard, atau inconsistent MST configuration
MST Region mismatch Switch tidak membentuk neighborship MST Verifikasi name, revision, dan VLAN mapping sama di semua switch
Slow convergence Masih butuh > 2 detik untuk failover Pastikan RSTP aktif di semua switch, cek link failures
Unwanted root bridge Switch lemah menjadi root bridge Konfigurasi manual root bridge dengan priority terendah
BPDU attacks Network instability, root bridge changes Aktifkan BPDU guard pada edge ports

Command Troubleshooting yang Penting

Command Verifikasi dan Troubleshooting:

! Verifikasi status spanning tree
Switch# show spanning-tree
Switch# show spanning-tree mst configuration
Switch# show spanning-tree mst 1

! Debug spanning tree events
Switch# debug spanning-tree events
Switch# debug spanning-tree mstp events

! Clear spanning tree counters
Switch# clear spanning-tree detected-protocols
Switch# clear spanning-tree counters

! Verifikasi port status
Switch# show spanning-tree interface gigabitethernet 1/0/1 detail
Switch# show spanning-tree inconsistentports

9. Kaitannya dengan Dunia Kerja Lulusan D3

Skill yang Dibutuhkan di Industri

1 Protocol Selection: Memilih protocol yang tepat berdasarkan kebutuhan jaringan
2 Basic Configuration: Konfigurasi dasar RSTP/MSTP pada switch enterprise
3 Troubleshooting: Menyelesaikan masalah spanning tree yang sering terjadi
4 Network Optimization: Optimasi jaringan dengan load balancing menggunakan MSTP
5 Security Implementation: Mengimplementasikan BPDU guard, root guard, dll.

Scenario Nyata di Perusahaan

Contoh Kasus: Migrasi dari STP ke RSTP

Problem: Perusahaan mengalami frequent network downtime selama convergence STP
Analisis: STP 802.1D dengan convergence 45 detik terlalu lambat untuk aplikasi VoIP
Solusi: Migrasi ke RSTP dengan convergence 2 detik, implementasi PortFast dan BPDU Guard

Tips Interview untuk Lulusan D3

Pertanyaan Interview yang Sering Ditanyakan:

  • "Apa perbedaan utama antara STP, RSTP, dan MSTP?"
  • "Bagaimana cara melakukan load balancing dengan MSTP?"
  • "Apa fungsi BPDU Guard dan kapan menggunakannya?"
  • "Bagaimana troubleshooting jika port tidak masuk forwarding state?"

10. Tugas Analisis Komparatif (Tugas Individu)

Instruksi Tugas

Buatlah tabel perbandingan detail antara STP, RSTP, dan MSTP dengan kriteria berikut:

Kriteria Penilaian:

  • Convergence time mechanism
  • VLAN handling capability
  • Resource utilization (CPU/Memory)
  • Implementation complexity
  • Ideal use case scenario
  • Security features
  • Scalability limitations

Template Tabel Perbandingan:

| Kriteria | STP 802.1D | RSTP 802.1w | MSTP 802.1s | |-------------------|---------------------|---------------------|---------------------| | Convergence | 30-50 detik | 1-2 detik | 1-2 detik | | Mechanism | Timer-based | Proposal-Agreement | Sama seperti RSTP | | VLAN Support | Single tree | Single tree | Multiple instances | | Resource Usage | Low | Medium | High | | Complexity | Simple | Moderate | Complex | | Use Case | Small networks | Enterprise | Data Center |

Studi Kasus untuk Analisis

Sebuah perusahaan memiliki jaringan dengan karakteristik berikut:

  • 500 pengguna tersebar di 3 gedung
  • 20 VLAN untuk berbagai departemen
  • 2 link fiber redundant antar gedung
  • Aplikasi VoIP dan video conference
  • Budget terbatas untuk upgrade hardware

Pertanyaan: Protocol spanning tree mana yang paling sesuai? Jelaskan alasan Anda!