Pertemuan 4: Konsep Routing Dinamis - Distance Vector vs Link-State
1. Pendahuluan: Mengapa Perlu Routing Dinamis?
Analogi Routing
Bayangkan Anda menjadi sopir angkot di kota besar. Ada dua cara mengetahui rute:
- Static Routing: Anda menghafal satu rute tetap (A → B → C). Jika ada jalan tutup, Anda tersesat.
- Dynamic Routing: Anda memiliki komunikasi dengan sopir lain via radio. Jika ada jalan tutup, Anda langsung tahu rute alternatif dari laporan sopir lain.
Dalam Jaringan:
| Jenis Routing | Karakteristik | Aplikasi Ideal |
|---|---|---|
| Routing Statis | Admin mengkonfigurasi manual setiap rute | Jaringan kecil dan stabil, default routes, stub networks |
| Routing Dinamis | Router saling berbagai informasi routing secara otomatis | Jaringan enterprise besar dan kompleks, multiple paths |
Keterbatasan Routing Statis
- Manual Configuration: Setiap perubahan harus dikonfigurasi manual
- No Automatic Failover: Jika link down, traffic tidak bisa redirect otomatis
- Scalability Issues: Tidak praktis untuk jaringan besar dengan banyak router
- Human Error: Kemungkinan kesalahan konfigurasi tinggi
2. Konsep Dasar Routing Dinamis
A. Definisi dan Tujuan
Routing dinamis adalah metode dimana router secara otomatis saling bertukar informasi jaringan untuk membangun dan memperbarui tabel routing.
Tujuan Utama Routing Dinamis
- Discover remote networks secara otomatis
- Maintain up-to-date routing information
- Calculate the best path ke tujuan
- Find new paths jika jalur aktif gagal (convergence)
B. Metric: Bagaimana Memilih Jalan Terbaik?
Setiap protocol routing menggunakan metric untuk menghitung jalur terbaik. Metric berbeda-beda:
| Protocol | Metric yang Digunakan | Keterangan |
|---|---|---|
| RIP | Hop Count | Jumlah router yang dilewati |
| EIGRP | Composite Metric | Bandwidth, Delay, Reliability, Load |
| OSPF | Cost | Berdasarkan bandwidth interface |
| BGP | Path Attributes | AS Path, Local Preference, MED |
Analogi Metric
- Hop Count seperti memilih rute dengan paling sedikit lampu merah
- Bandwidth seperti memilih jalan tol meskipun lebih jauh
- Delay seperti memilih jalan yang tidak macet
- Reliability seperti memilih jalan yang jarang ada perbaikan
C. Klasifikasi Protocol Routing
Berdasarkan Algorithm:
- Distance Vector: RIP, IGRP, EIGRP
- Link-State: OSPF, IS-IS
- Path Vector: BGP
Berdasarkan Scope:
- IGP (Interior Gateway Protocol): RIP, OSPF, EIGRP, IS-IS
- EGP (Exterior Gateway Protocol): BGP
3. Distance Vector Protocol: "Bergosip tentang Rute"
A. Cara Kerja Distance Vector
B. Karakteristik Khas Distance Vector
| Karakteristik | Deskripsi | Impact |
|---|---|---|
| Periodic Updates | Mengirim update rutin meskipun tidak ada perubahan | Bandwidth usage konsisten |
| Broadcast Updates | Mengirim ke alamat broadcast (RIP v1) | Processing overhead pada semua devices |
| Route Calculation | Bellman-Ford Algorithm | Simple computation |
| Slow Convergence | Butuh waktu untuk semua router update | Network instability selama convergence |
C. Contoh Protocol: RIP (Routing Information Protocol)
Konfigurasi RIP Dasar:
! Mengaktifkan RIP
Router(config)# router rip
Router(config-router)# version 2
Router(config-router)# no auto-summary
! Mendefinisikan network yang di-advertise
Router(config-router)# network 192.168.1.0
Router(config-router)# network 10.0.0.0
! Verifikasi
Router# show ip route
Router# show ip protocols
Karakteristik RIP
- Metric: Hop Count (max 15 hops)
- Update Interval: 30 detik
- Administrative Distance: 120
- Transport Protocol: UDP port 520
4. Masalah Utama: Loop dan Counting to Infinity
A. Contoh Scenario Routing Loop
B. Solusi untuk Mencegah Loop
| Mekanisme | Cara Kerja | Effectiveness |
|---|---|---|
| Split Horizon | Jangan umumkan rute kembali ke asal sumber | Sangat efektif |
| Route Poisoning | Tandai rute yang down dengan metric infinite (hop=16) | Efektif untuk convergence |
| Hold-down Timers | Jangan terima update untuk rute yang sedang down | Mencegah flapping routes |
| Triggered Updates | Kirim update segera ketika ada perubahan | Mempercepat convergence |
Contoh Konfigurasi Loop Prevention:
! Split Horizon (default aktif di interface serial)
Router(config)# interface serial0/0
Router(config-if)# ip split-horizon
! Hold-down timer
Router(config)# router rip
Router(config-router)# timers basic 30 180 180 240
! 30=update, 180=invalid, 180=holddown, 240=flush
5. Link-State Protocol: "Memiliki Peta Lengkap"
A. Cara Kerja Link-State
B. Karakteristik Khas Link-State
| Karakteristik | Deskripsi | Keuntungan |
|---|---|---|
| Triggered Updates | Hanya mengirim update ketika ada perubahan | Efisien bandwidth |
| Multicast Updates | Menggunakan alamat multicast (efisien) | Mengurangi processing overhead |
| Fast Convergence | Perubahan cepat disebarkan ke seluruh jaringan | Minimal downtime |
| Hierarchical Design | Membagi jaringan menjadi area untuk skalabilitas | Support jaringan sangat besar |
C. Proses Detail Link-State
1. Menemukan Tetangga
Hello packets membentuk neighborship dengan router tetangga
2. Pertukaran Link-State Information
Membangun database topologi yang sama di semua router
3. Menghitung Jalur Terbaik
Algoritma Dijkstra menghitung shortest path tree
4. Maintaining Database
Update hanya ketika topologi berubah
6. Perbandingan Head-to-Head: Distance Vector vs Link-State
Analogi Perbandingan
- Distance Vector seperti sopir yang hanya tahu informasi dari sopir di depannya
- Link-State seperti sopir yang memiliki peta digital lengkap dengan update lalu lintas real-time
7. Studi Kasus: Memilih Protocol yang Tepat
Scenario Perusahaan A: Jaringan Kecil
Profil Perusahaan A
- Size: Jaringan kecil, 10 router
- Links: Koneksi serial links kecepatan rendah
- Admin Skill: Terbatas
- Budget: Minimal
- Requirements: Basic connectivity, low maintenance
Scenario Perusahaan B: Enterprise Network
Profil Perusahaan B
- Size: Jaringan besar, 50+ router
- Links: Multiple links dengan bandwidth berbeda
- Admin Skill: Advanced
- Requirements: Redundancy, fast failover, optimal path selection
Decision Matrix Pemilihan Protocol
| Kriteria | RIP | OSPF | EIGRP |
|---|---|---|---|
| Jaringan Kecil (<15 router) | ✅ Recommended | ⛔ Overkill | ⚠️ Bisa digunakan |
| Jaringan Besar (>50 router) | ⛔ Tidak disarankan | ✅ Excellent | ✅ Excellent |
| Multi-vendor Environment | ✅ Supported | ✅ Standard | ⛔ Cisco only |
| Fast Convergence | ⛔ Lambat | ✅ Cepat | ✅ Sangat Cepat |
| Complexity | ✅ Mudah | ⚠️ Menengah | ⚠️ Menengah |
8. Kaitannya dengan Dunia Kerja Lulusan D3
Skill yang Dibutuhkan di Industri
Protocol Selection
Memilih protocol yang tepat berdasarkan kebutuhan jaringan
Basic Configuration
Konfigurasi dasar RIP dan OSPF pada router enterprise
Troubleshooting
Membedakan masalah convergence antara Distance Vector dan Link-State
Route Analysis
Membaca routing table dan memahami metric yang digunakan
Tips Praktis untuk Implementasi
Best Practices
- RIP jangan digunakan untuk jaringan enterprise modern (terlalu terbatas)
- OSPF adalah pilihan terbaik untuk jaringan menengah-besar multi-vendor
- EIGRP (hybrid) adalah pilihan bagus jika semua router Cisco
- Selalu pertimbangkan administrative distance ketika menggunakan multiple protocols
Scenario Interview Kerja
Dalam interview untuk posisi Network Support Engineer, Anda ditanya:
"Perusahaan kami memiliki jaringan dengan 30 router campuran Cisco dan Juniper. Protocol routing apa yang Anda rekomendasikan dan mengapa?"
9. Latihan Analisis Diagram
Topologi Jaringan untuk Analisis
192.168.1.1
192.168.2.1
192.168.3.1
Pertanyaan Analisis:
1. Jika menggunakan RIP, bagaimana informasi Network 3 sampai ke Router A?
Pikirkan tentang periodic updates dan hop count...
2. Jika link B-C putus, bagaimana proses convergence pada Distance Vector vs Link-State?
Bandingkan triggered updates vs periodic updates...
3. Mana yang lebih cepat mengetahui kegagalan link? Mengapa?
Pertimbangkan mekanisme detection masing-masing protocol...
4. Bandingkan penggunaan bandwidth untuk update routing pada kedua approach.
Analisis periodic full updates vs triggered partial updates...
10. Persiapan untuk Pertemuan Berikutnya
Preview Pertemuan 5: OSPF Theory & Operation
Dengan pemahaman Link-State dari pertemuan ini, Anda akan lebih mudah memahami:
- OSPF Neighborship Formation - Bagaimana router OSPF saling mengenal
- LSA Types dan Database Exchange - Bahasa komunikasi OSPF
- DR/BDR Election Process - Mekanisme optimasi di broadcast networks
- OSPF Areas dan Hierarchy - Kunci skalabilitas OSPF
Poin Penting yang Harus Dikuasai
- Pahami perbedaan fundamental antara Distance Vector dan Link-State
- Hafalkan karakteristik utama RIP, OSPF, dan EIGRP
- Pahami konsep metric dan bagaimana mempengaruhi path selection
- Ketahui kapan menggunakan masing-masing protocol berdasarkan scenario