Pertemuan 9: Wide Area Network (WAN) Technologies

Minggu ke-9
Topik: WAN Technologies
Dosen: Ir. H.A. Mooduto, M.Kom.

1. Pendahuluan: Apa itu WAN dan Mengapa Penting?

Definisi WAN

WAN (Wide Area Network) adalah jaringan yang mencakup area geografis yang luas, menghubungkan beberapa LAN yang terpisah secara fisik.

Analogi WAN vs LAN

  • LAN seperti jalan tol dalam kota (cepat, bandwidth tinggi, biaya rendah)
  • WAN seperti jalan tol antar kota (lebih lambat, latency tinggi, butuh provider, biaya tinggi)

Mengapa WAN Kritikal untuk Enterprise?

Koneksi Kantor Cabang

Menghubungkan kantor cabang dengan pusat secara real-time

Cloud Services

Akses ke layanan cloud dan aplikasi berbasis internet

Backup & Recovery

Disaster recovery dan data replication antar site

Kolaborasi

Video conference dan collaboration tools antar lokasi

2. Klasifikasi Teknologi WAN

Berdasarkan Kepemilikan

Private WAN

  • Leased Lines
  • MPLS
  • Frame Relay

Public WAN

  • Internet VPN
  • SD-WAN
  • Broadband

Berdasarkan Teknologi

Circuit-Switched

  • PSTN
  • ISDN

Packet-Switched

  • Frame Relay
  • ATM
  • MPLS

Internet-Based

  • VPN
  • SD-WAN

3. Teknologi WAN Traditional vs Modern

A. Leased Lines (T1/E1, T3/E3)

Karakteristik:

  • Konsep: Koneksi point-to-point dedicated 24/7
  • Bandwidth: Guaranteed (1.544 Mbps T1, 44.736 Mbps T3)
  • Latency: Rendah dan predictable
  • Biaya: Tinggi berdasarkan distance

Aplikasi:

Koneksi critical site-to-site, backbone jaringan enterprise

Contoh Konfigurasi Leased Line:

interface Serial0/0/0 bandwidth 1544 ip address 192.168.1.1 255.255.255.252 encapsulation ppp

B. MPLS (Multi-Protocol Label Switching)

Karakteristik:

  • Konsep: "Bridging" antara circuit switching dan packet switching
  • QoS: Excellent untuk voice dan video
  • Scalability: Sangat baik untuk enterprise besar
  • Biaya: Menengah-tinggi

Aplikasi:

Jaringan enterprise dengan multiple sites, aplikasi real-time

MPLS Architecture:

CE Router
← Customer Edge →
PE Router
← Provider Edge →
P Router
← Provider Core →

C. VPN (Virtual Private Network)

Karakteristik:

  • Konsep: Menggunakan internet sebagai transport dengan encryption
  • Biaya: Rendah (menggunakan infrastruktur internet)
  • Flexibility: Sangat fleksibel untuk remote access
  • Security: Bergantung pada implementasi encryption

Jenis VPN:

Site-to-Site VPN
  • Hubungan permanent antara kantor
  • Menggunakan IPsec atau SSL
  • Biaya efektif untuk koneksi tetap
Remote Access VPN
  • Koneksi individual employee
  • SSL VPN untuk web-based access
  • Fleksibel untuk mobile workforce

Contoh Konfigurasi IPsec VPN:

crypto isakmp policy 10 encryption aes 256 authentication pre-share group 14 crypto isakmp key MY_SECRET_KEY address 203.0.113.2

D. SD-WAN (Software-Defined WAN)

Karakteristik:

  • Konsep: Mengaplikasikan SDN principles pada WAN
  • Management: Centralized controller
  • Cost: Reduction (mengurangi ketergantungan MPLS)
  • Flexibility: Application-aware routing

Keunggulan SD-WAN:

Cost Reduction
Performance Improvement
Simplified Management
Cloud Optimization

SD-WAN Architecture:

1
Centralized Controller

Mengelola policies untuk seluruh network

2
SD-WAN Edge

Device di setiap site yang terhubung ke multiple transports

3
Application-Aware Routing

Otomatis memilih path terbaik berdasarkan application needs

4. Critical WAN Concepts untuk Enterprise

A. Service Level Agreement (SLA)

SLA adalah kontrak antara customer dan provider mengenai kualitas service yang disediakan.

Metrics yang Diukur dalam SLA:

Availability

99.9% - 99.999% uptime

Latency

< 50 ms untuk domestic

Jitter

< 20 ms untuk voice

Packet Loss

< 0.1%

Contoh SLA Tiers Enterprise:

Platinum
  • 99.99% uptime
  • 24/7 support
  • 2-hour repair time
  • Financial penalties
Gold
  • 99.9% uptime
  • Business hours support
  • 4-hour repair time
  • Service credits
Silver
  • 99.5% uptime
  • Next-business-day support
  • 8-hour repair time
  • Best effort

B. Quality of Service (QoS) untuk WAN

QoS diperlukan karena bandwidth WAN terbatas dan perlu prioritization traffic.

Klasifikasi Traffic WAN:

Real-time

Voice, video conference

Highest Priority
Critical Data

ERP, database replication

High Priority
Best-effort

Web browsing, email

Medium Priority
Scavenger

Streaming entertainment

Lowest Priority

Teknik QoS untuk WAN:

Classification & Marking

Menggunakan DSCP, COS values

Congestion Management

Queueing: PQ, CQ, WFQ, CBWFQ

Traffic Shaping

Mengontrol rate outgoing traffic

Policing

Membuang excess traffic

Contoh Konfigurasi QoS:

class-map match-any VOICE match dscp ef match dscp cs3 ! policy-map WAN-QOS class VOICE priority percent 20 class class-default fair-queue

C. Redundansi dan High Availability

Strategi untuk memastikan konektivitas WAN tetap tersedia meskipun ada failure.

Strategi Redundansi WAN:

Dual-homed Connections

Multiple links ke provider berbeda

Diverse Paths

Physical path redundancy

Automatic Failover

< 50 ms untuk critical applications

Load Balancing

Distribusi traffic ke multiple links

Contoh Desain Redundansi:

Head Office
MPLS Primary
Internet VPN Backup
4G/LTE Backup
Branch Office

5. Studi Kasus: Memilih Teknologi WAN untuk Berbagai Skenario Bisnis

Studi Kasus 1: Perusahaan Retail dengan 50 Cabang

Kebutuhan:

  • POS data replication
  • Inventory sync real-time
  • Video surveillance backup
  • Budget terbatas

Rekomendasi Solusi:

SD-WAN dengan Internet Broadband + 4G Backup
Alasan Pemilihan:
  • Cost-effective (mengurangi ketergantungan MPLS)
  • Easy management untuk multiple sites
  • Sufficient bandwidth untuk kebutuhan retail
  • Fast deployment
Analisis Biaya (Estimasi):
MPLS Traditional $5,000/bulan
SD-WAN + Internet $1,500/bulan

Studi Kasus 2: Bank dengan 10 Branch Offices

Kebutuhan:

  • Transaction data real-time
  • High security dan compliance
  • Voice quality guaranteed
  • Budget tinggi

Rekomendasi Solusi:

MPLS sebagai Primary + Internet VPN Backup
Alasan Pemilihan:
  • Security dan reliability terjamin
  • QoS guarantees untuk voice dan data
  • Compliance dengan regulasi perbankan
  • SLAs yang enforceable
Arsitektur yang Direkomendasikan:
MPLS Primary 99.95% uptime
→
Internet VPN Backup path
→
4G/LTE Last resort

Studi Kasus 3: Startup Tech dengan 5 Office Global

Kebutuhan:

  • Cloud access optimal
  • Video collaboration
  • Flexibility dan scalability
  • Budget menengah

Rekomendasi Solusi:

Internet VPN + Direct Cloud Connect
Alasan Pemilihan:
  • Cloud-optimized architecture
  • Cost-effective untuk global presence
  • Scalable sesuai pertumbuhan
  • Flexible untuk remote work
Cloud Integration:
AWS Direct Connect
Azure ExpressRoute
Google Cloud Interconnect

6. Tren Masa Depan: Evolusi WAN Technologies

A. SASE (Secure Access Service Edge)

SASE adalah konvergensi SD-WAN dan security services di cloud, menyediakan secure access untuk users, devices, dan applications dimanapun mereka berada.

Komponen SASE:

SD-WAN

Intelligent path selection

FWaaS

Firewall as a Service

CASB

Cloud Access Security Broker

ZTNA

Zero Trust Network Access

SWG

Secure Web Gateway

Keuntungan SASE:

  • Simplified security management
  • Cloud-native architecture
  • Reduced operational costs
  • Improved user experience

B. 5G untuk WAN

5G menawarkan potensi sebagai alternative untuk site connectivity dengan latency rendah dan bandwidth tinggi.

Aplikasi 5G untuk WAN:

Temporary Sites

Event venues, construction sites

Backup Links

Secondary connectivity

Mobile Offices

Vehicles, pop-up offices

IoT Connectivity

Massive device connections

Challenge 5G untuk WAN:

  • Coverage limitations
  • Reliability concerns
  • Cost management
  • Security considerations

C. AIOps untuk WAN Management

AIOps menggunakan AI dan machine learning untuk mengotomasi network operations dan troubleshooting.

Aplikasi AIOps untuk WAN:

Predictive Analytics

Memprediksi network issues sebelum terjadi

Automated Troubleshooting

Self-healing networks

Performance Optimization

Real-time path optimization

Capacity Planning

Predictive capacity management

Benefits AIOps:

  • Reduced downtime
  • Optimized performance
  • Lower operational costs
  • Improved user satisfaction

7. Kaitannya dengan Dunia Kerja Lulusan D3

Skill yang Dibutuhkan di Industri:

Technical Skills

  • Memilih teknologi WAN berdasarkan kebutuhan bisnis
  • Konfigurasi dan troubleshooting VPN
  • Understanding SLA metrics
  • Basic configuration QoS

Business Skills

  • Cost-benefit analysis untuk solusi WAN
  • Vendor management dan negotiation
  • Project management untuk WAN implementation
  • Business case development

Soft Skills

  • Communication dengan business stakeholders
  • Problem-solving untuk WAN issues
  • Documentation dan reporting
  • Continuous learning

Role yang Relevan untuk Lulusan D3:

Network Support Engineer

Technical support untuk WAN issues

IT Infrastructure Specialist

Manage WAN infrastructure

NOC Analyst

Monitor WAN performance

Field Engineer

On-site WAN implementation

Tips Interview untuk Lulusan D3:

Pertanyaan Technical yang Sering Ditanya:

  • "Apa perbedaan antara MPLS dan SD-WAN?"
  • "Kapan sebaiknya menggunakan VPN site-to-site?"
  • "Bagaimana menangani latency issues dalam WAN?"
  • "Apa yang Anda ketahui tentang QoS untuk WAN?"

Jawaban Ideal yang Diharapkan:

  • Jelaskan dengan contoh nyata dari studi kasus
  • Tunjukkan understanding business needs
  • Sebutkan trade-offs antara berbagai teknologi
  • Demonstrasikan knowledge tentang cost considerations

8. Latihan Analisis Bisnis

Scenario: Perusahaan Manufacturing

Profil Perusahaan:

  • 1 pusat di Jakarta (500 users)
  • 5 pabrik di Jawa Barat (100-200 users per site)
  • 3 sales office di Singapore, Malaysia, Thailand (10-20 users)

Kebutuhan Bisnis:

  • ERP system terpusat di Jakarta
  • Video conference antara sites
  • File sharing dan collaboration
  • Real-time production monitoring
  • Budget: Medium to high

Tugas Analisis:

Task 1: Rekomendasi Teknologi

Rekomendasikan teknologi WAN untuk setiap type site dengan justifikasi

Task 2: Pertimbangan Bisnis

Jelaskan pertimbangan cost, performance, dan security

Task 3: High-level Design

Buat high-level design dengan redundancy plan

Task 4: Implementation Plan

Rencanakan phased implementation approach

Framework untuk Penyelesaian:

1
Assess Business Requirements

Identifikasi critical applications dan performance needs

2
Evaluate Technology Options

Bandingkan MPLS, SD-WAN, VPN berdasarkan requirements

3
Design Architecture

Buat network design dengan redundancy dan scalability

4
Create Implementation Plan

Rencanakan phased rollout dengan risk mitigation